Wednesday, March 3, 2010

Polyneuropathy

DEFINISI :
Penyakit yg menyerang sistem saraf tepi/peripheral nerve, bisa menyerang AXON ( selubung saraf bagian dalam ) dan MYELIN ( selubung saraf bgn luar ).

INCIDENCE :
Penulis tidak tahu persis berapa incidence untuk di Indonesia, tapi sebagai ancar2 kasar, di tempak praktek sekitar 5 %. Pengalaman penulis di tempat praktek ;Pasien dengan keluhan PEGAL2 pada betis sekitar 60-75 % pada pemeriksaan EMG ditemukan Polyneuropathy tungkai, pasien dengan CRAMP2 pada jari2 kaki, 95-99 % ditemukan ada penyakit tsb.

GEJALA2 :
Dimulai dengan pegal2,tidak tahan dingin, gampang cramp bisa pada betis dan jari2 terutama kaki, kemudian diikuti dengan baal/semutan/panas ( paresthesia/hypesthesia/hypalgesia/tingling sensation/burning sensation ). Jarang menimbulkan kelemahan otot, walaupun secara EMG ( Electro-myogarphy ) sebenarnya ada kelemahan yg hanya bisa dideteksi dengan alat komputer tsb.

PENYEBAB :
Mulai dari defficiency vitamine, khusus nya vitamine B ( banyak ditemukan di pedesaan/rural ), intoksikasi INSECTICIDA ( hati2 dengan penggunaan BAYGON or pembunuh nyamuk ), SEMIR RAMBUT, TINTA, peralatan CAT ( tinner/cat ), TIMAH ( percetakan ); efek samping obat2an ( anti TBC ); s/d penyakit2 seperti Diabetes Mellitus.

Diagnosa :
Bila ditemukan 1 or 2 gejala diatas harus dipikirkan kemungkinan penyakit Polyneuropathy, yg umum nya menyerang tungkai dahulu, baru kalau sdh lanjut mengenai lengan.
Cara yg praktis yg biasa nya dilakukan oleh dr ahli saraf ( Neurologist ), yaitu dengan pemeriksaan dengan reflek hammer, rasa raba dengan kapas/bulu, nyeri tekan dengan menekan testis, tendon achilles ( diatas tumit ), rasa GETAR dengan alat garpu tala yg khas akan MENURUN pada Polyneuropathy Diabetes Mellitus.

Pengobatan :
Tergantung penyebab nya, bila tadak diketahui umum nya diberikan preparates yg mengandung Cyanocobal-amine ( derivate viatmine B 12 ), akhir2 ini yg sdh diteliti secara ilmiah adalah ALPHA LYPOIC ACID.

PENCEGAHAN :
Bila orang tua menderita DIABETES, sebaik nya dari kecil/remaja sudah harus dicegah intake GULA PASIR ( Karbohidrat sederhana/Glucosa ) atau dengan kata lain harus dihindari makanan dan minuman yg mengandung gula sederhana tsb.
Intake makanan yg mengandung vitamine B.
Jauhi dari zat2 yg bersifat TOKSIS terhadap saraf tepi.
Begitu sudah terkena harus berkonsultasi dengan dokter saraf.

KETERBATASAN ( LIMITATION ) :
Umum nya pasien baru memeriksakan diri setelah terkena dan lebih celaka lagi, umum nya mengabaikan walau sudah mengetahui kalau terkena, karena merasa tidak mengganggu.

No comments:

Post a Comment